Mengukir Sejarah di Malam Tirakatan/Resepsi Desa Selodoko: Perayaan Kemerdekaan Ke-80 Bersama Generasi Muda

18 Agustus 2025
YON APRILYANTO
Dibaca 25 Kali
Mengukir Sejarah di Malam Tirakatan/Resepsi Desa Selodoko: Perayaan Kemerdekaan Ke-80 Bersama Generasi Muda

Selodoko, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah - Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini menjadi momen yang sangat berkesan bagi warga Desa Selodoko, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, malam resepsi/tirakatan yang diselenggarakan pada Minggu, 17 Agustus 2025, dikemas dengan sentuhan yang istimewa. Seluruh petugas yang bertugas pada malam itu adalah putra-putri terbaik Desa Selodoko, mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

Inisiatif ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Desa (Pemdes) Selodoko untuk melibatkan generasi muda secara langsung dalam perayaan kemerdekaan. Dengan demikian, semangat nasionalisme dan kecintaan terhadap tanah air dapat ditanamkan sejak dini. Anak-anak yang menjadi petugas, mulai dari pembawa acara, pembaca teks Pancasila, Pembaca Pembukaan UUD 1945, petugas bendera, dirigen, hingga penampilan pentas seni geguritan dan mocopat.

 

Apresiasi Budaya Lewat Geguritan dan Macapat

 

Acara tidak hanya diisi dengan prosesi formal, tetapi juga menampilkan pertunjukan seni yang memukau. Para hadirin dibuat terpukau oleh penampilan geguritan (puisi Jawa) dan mocopat (tembang Jawa) yang dibawakan oleh anak-anak SD. Dengan intonasi yang lugas dan penghayatan yang mendalam, mereka berhasil membawakan karya-karya sastra Jawa ini dengan indah.

Pertunjukan ini bukan sekadar hiburan, melainkan sebuah pesan kuat tentang pentingnya pelestarian kebudayaan asli Indonesia, khususnya budaya Jawa. Melalui seni, anak-anak diajarkan untuk mencintai dan menjaga warisan leluhur mereka. Inisiatif ini juga diharapkan dapat menjadi jembatan bagi generasi muda untuk lebih mengenal dan mengapresiasi kekayaan budaya lokal di tengah gempuran budaya asing.