Aksi Kemanusiaan: Sukarelawan Muda Desa Siaga dan KPM Selodoko Dukung Gerakan Donor Darah

27 Agustus 2025
YON APRILYANTO
Dibaca 51 Kali
Aksi Kemanusiaan: Sukarelawan Muda Desa Siaga dan KPM Selodoko Dukung Gerakan Donor Darah

SELODOKO AMPEL BOYOLALI JAWA TENGAH– Di tengah fokus pembangunan desa, dua pilar penting di Desa Selodoko, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, menunjukkan kepedulian sosial yang luar biasa. Tim Sukarelawan Muda Desa Siaga (Sukmadesi) dan Kader Pembangunan Manusia (KPM) desa ini berpartisipasi aktif dalam kegiatan donor darah yang diselenggarakan di Puskesmas Ampel. Kegiatan ini bukan sekadar agenda rutin, melainkan cerminan nyata dari semangat gotong royong dan kemanusiaan yang mengalir kuat di antara para pemuda dan pegiat desa.

Kolaborasi Strategis untuk Ketersediaan Darah di Boyolali

Kegiatan donor darah ini merupakan inisiatif kolaboratif antara Puskesmas Ampel dan Palang Merah Indonesia (PMI) Boyolali. Kehadiran Sukmadesi dan KPM Desa Selodoko memberikan dampak signifikan. Mereka tidak hanya menyumbangkan darah, tetapi juga menjadi teladan bagi masyarakat luas tentang pentingnya kontribusi kecil yang dapat menyelamatkan banyak nyawa.

Sukmadesi, yang perannya berfokus pada kesiapsiagaan dalam penanganan kesehatan, sosial dan kebencanaan, melihat donor darah sebagai bagian dari upaya preventif. Sementara itu, KPM yang bertugas mengawal masalah stunting dan gizi, memahami bahwa ketersediaan darah sangat krusial untuk menolong ibu melahirkan atau anak-anak yang memerlukan transfusi. Sinergi antara dua tim ini menegaskan bahwa pembangunan desa tidak hanya berpusat pada infrastruktur, tetapi juga pada pembangunan sumber daya manusia yang peduli dan proaktif.

Lebih dari Sekadar Donor: Sebuah Investasi Sosial

Setiap tetes darah yang disumbangkan memiliki makna yang jauh lebih dalam. Ini adalah investasi sosial yang tak ternilai harganya. Donor darah merupakan cara paling efektif untuk menyelamatkan nyawa dan sekaligus memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.

Namun, dalam era digital yang serba cepat ini, semangat kemanusiaan semacam ini seringkali kurang mendapat perhatian. Pemerintah Desa dan lembaga masyarakat perlu lebih proaktif dalam mempromosikan kegiatan sosial. Dengan memanfaatkan platform digital seperti media sosial desa, mereka bisa menceritakan kisah-kisah inspiratif di balik kegiatan donor darah. Mengunggah video testimoni dari para pendonor atau bahkan penerima darah akan menciptakan empati yang lebih besar daripada sekadar poster ajakan.

Ini juga menjadi pengingat bahwa gotong royong modern mencakup partisipasi aktif dalam kegiatan yang memberikan dampak langsung pada kesejahteraan bersama. Kehadiran Sukmadesi dan KPM di Puskesmas Ampel adalah bukti nyata bahwa pembangunan desa harus holistik, mencakup kesehatan fisik, mental, dan kepedulian sosial.

Kesimpulan: Menjadi Pelopor Kebaikan di Tingkat Desa

Partisipasi Sukmadesi dan KPM Desa Selodoko dalam kegiatan donor darah ini merupakan langkah kecil dengan dampak besar. Mereka bukan sekadar menjalankan tugas, melainkan menjadi pelopor kebaikan dan agen perubahan di masyarakat. Diharapkan, langkah ini akan menginspirasi desa-desa lain di Kabupaten Boyolali untuk meniru inisiatif serupa, menciptakan jejaring kepedulian yang lebih luas dan memastikan tidak ada lagi nyawa yang terancam karena kekurangan stok darah. Aksi ini membuktikan bahwa semangat kemanusiaan dan pembangunan desa dapat berjalan beriringan untuk menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dan peduli.