Semangat Kemerdekaan di Malam Tirakatan/Resepsi Desa Selodoko: Wujud Syukur dan Komitmen Membangun Desa

18 Agustus 2025
YON APRILYANTO
Dibaca 20 Kali
Semangat Kemerdekaan di Malam Tirakatan/Resepsi Desa Selodoko: Wujud Syukur dan Komitmen Membangun Desa

Selodoko, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah - Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia terasa begitu istimewa di Desa Selodoko, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Pada Minggu malam, 17 Agustus 2025, suasana kebersamaan dan rasa syukur menyelimuti desa ini dalam acara malam resepsi/tirakatan yang digelar meriah. Acara ini bukan sekadar perayaan, melainkan sebuah refleksi mendalam tentang makna kemerdekaan dan komitmen bersama untuk memajukan desa.

Acara yang dilaksanakan di Gedung Bale Migunani ini dihadiri oleh sekitar 150 orang, terdiri dari Perangkat Desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perwakilan Lembaga Desa, dan seluruh lapisan masyarakat. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata sinergi antara Pemerintah Desa dan warga dalam menjaga tradisi serta semangat gotong-royong.

 

Pesan Kepala Desa: Mengisi Kemerdekaan dengan Karya Nyata

 

Dalam sambutannya, Kepala Desa Selodoko, Bapak Lasmo, menyampaikan pesan yang menyentuh hati para hadirin. Beliau mengajak seluruh warga untuk senantiasa mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif. "Kemerdekaan ini bukanlah hadiah, melainkan hasil perjuangan para pahlawan. Sudah menjadi tugas kita bersama untuk menjaganya dengan berkarya, bukan sekadar merayakan," ujar Bapak Lasmo.

Beliau juga secara khusus menekankan pentingnya pelestarian kebudayaan asli Indonesia, khususnya budaya Jawa. "Sebagai generasi penerus, kita harus bangga dengan warisan leluhur. Mari kita lestarikan seni, adat istiadat, dan nilai-nilai luhur Jawa agar tidak tergerus oleh zaman," tambahnya. Pesan ini disambut antusias oleh masyarakat, mengingat Desa Selodoko memiliki potensi besar dalam pengembangan seni dan budaya lokal.

 

Komitmen Transparansi: Membangun Kepercayaan Masyarakat

 

Selain mengajak warga untuk berbudaya, Bapak Lasmo juga menegaskan komitmennya terhadap pengelolaan keuangan desa yang transparan. Beliau menekankan bahwa setiap rupiah yang digunakan untuk pembangunan desa berasal dari rakyat dan harus kembali untuk kesejahteraan rakyat.

"Saya dan seluruh Perangkat Desa berkomitmen untuk mengelola anggaran desa secara terbuka dan akuntabel. Kami akan pastikan setiap program dan kegiatan Desa bisa diakses dan diawasi oleh masyarakat. Ini adalah wujud pertanggungjawaban kami kepada warga," jelasnya. Komitmen ini mendapatkan apresiasi tinggi, sebab transparansi adalah kunci utama dalam membangun kepercayaan dan partisipasi aktif masyarakat.

Acara malam resepsi/tirakatan ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kemajuan bagi Desa Selodoko. Kehangatan malam itu tak hanya meninggalkan kesan mendalam, tetapi juga menjadi penanda bahwa semangat kemerdekaan di Selodoko bukan hanya dirayakan, melainkan diwujudkan dalam langkah nyata untuk kemajuan bersama.